Rabu, 09 November 2011

Pagelaran Seni Budaya Lenong Betawi & Debus

  Ribuan warga di jalan Bhayangkara I RT.01/01 Kelurahan Paku Jaya, Tangerang Selatan dan sekitarnya rela berbondong- bondong untuk menghadiri acara pagelaran seni budaya Leong Betawi dan Atraksi Debus, Sabtu kemarin.
Dalam rangka memperingati tutup tahun dan jelang peringatan 17Agustus 2011 tahun ini, warga Paku Jaya juga menggelar pagelaran seni budaya Lenong Betawi dan atraksi debus. Hiburan warga Lenong Betawi pimpinan Samin Gaper, cukup menyedot animomasyarakat. Ribuan penonton tumpah ruah di lapangan Paku Jaya dimana tempat pertunjukan digelar. Penonton seakan terkesima saat menyaksikan atraksi Debus yang diperagakan Abdul Rohman PB dan Sarani pengurus aktif Ormas Pendekar Banten di wilayah Tangerang Selatan itu. Ribuan penonton semakin terpukau ketika tiga pemain Lenong kawakan Abdul Ghani, alias bung Gondrong, Roni dan Wawang memperagakan kebolehannya melalui aksi panggungnya dengan lakon “Tiga Bersaudara”.

Lantaran mendapat dukungan dari aparatur pemerintahan di Tangsel maupun M.Toha selaku anggota DPRD Kota Tangerang Selatan, jadi tidaklah heran jika Abdul Rohman PB dan Ghani tetap bertekad mempertahankan, sekaligus melestarikan seni budaya kebanggaan orang Betawi ini. Sebab jika tak dipertahankan, warga Betawi akan kehilangan identitasnya.

Menurut Ghani, selain pagelaran seni budaya Lenong Betawi dan Debus, pada hari Jumat tanggal 29 Juli 2011 warga juga disuguhkan acara hiburan rakyat berupa panggung dangdut di lingkungan RT.02-03,RW.02 Kampung Buaran, Paku Jaya, Serpong Utara. Acara pagelaran seni budaya akar rumput tersebut juga mendapat dukungan moril dari kader Ormas BM, Pendekar Banten dan para mitra ICC Flexipremi dari PT.Smelta.

Walikota dan Wakil Walikota Airin-Benyamin dinilai mendukung terhadap persoalan budaya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Beny, pelestari gambang beraliran modern mengatakan, Airin-Benyamin adalah figur yang kerap berbaur dan memberi motivasi kepada para pelaku seni agar terus berupaya melestarikan kebudayaan lokal.

Hal ini, menurut Airin, sangat penting karena budaya lokal seperti budaya betawi, kini mulai tergerus arus modernisasi dan globalisasi. Karanya, motivasi dan daya dorong pada para pelaku seni untuk terus memacu kreatifitas agar bersaing dengan budaya lain sangat dibutuhkan. Pemerintahan setempat selalu memberikan motivasi agar budaya Betawi di Tangsel ini tetap lestari, tegasnya.

0 komentar: